Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesuburan Reproduksi Wanita

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesuburan Reproduksi Wanita
Faktor-faktor yang Mempengaruhi Tingkat Kesuburan Reproduksi Wanita

Jika dalam sebuah pernikahan anak tidak kunjung datang juga, sepasang suami istri hendaknya jangan saling menyalahkan, karena antara laki-laki dan perempuan sama-sama memiliki potensi sebagai penyumbang ketidaksuburan.

Tingkat kesuburan reproduksi wanita memang dipengaruhi oleh banyak faktor, Hal ini dikarenakan alat reproduksi wanita jauh lebih kompleks dibandingkan dengan pria.

Di bawah ini akan saya diuraikan tentang faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat kesuburan reproduksi seorang wanita, yaitu sebagai berikut: 

Pertama : 
Usia

Staf pengajar di Departemen Obstetri & Ginekologi FKUI dr. Dwiana Ocviyanti SpOG mengatakan bahwa tingkat kesuburan wanita sangat tinggi pada saat dia berada di usia sekitar 20-30 tahun, kemudian tingkat kesuburannya mulai menurun saat usianya di atas 35 tahun dan menurun tajam diatas usia 40 tahun.


Apakah ibu anda mengalami menopause di bawah usia 45 tahun...!?? Jika iya, berarti ibu anda mengalami menopause dini. Jadi berhati-hatilah, karena tingkat kesuburan wanita ternyata ada hubungannya dengan genetik. Seorang wanita dengan ibu yang mengalami menopause normal atau terlambat biasanya alat reproduksinya lebih subur.


Siklus haid yang baik adalah apabila jarak dari haid hari pertama hingga haid hari pertama berikutnya antara 21-35 hari.


Keputihan bisa menurunkan tingkat kesuburan reproduksi wanita, terutama jika jenis keputihan tersebut tergolong infeksi.


Jika pada waktu haid, produksi darah sangat sedikit ada dugaan bahwa anda penderita sindrom ovarium polikistik, yaitu dimana hormon androgen (hormon laki-laki) di dalam tubuh anda meningkat. Gejala yang timbul pada penderita sindrom ovarium polikistik adalah rasa lelah berlebihan, berat badan meningkat drastis, dan ada keinginan untuk terus makan makanan berkadar gula tinggi.


Merupakan gejala dari penyakit endometriosis, yaitu adanya sel endometrium (sel dalam rahim) yang menempel di tempat yang tidak seharusnya.


Aktivitas merokok dapat mengganggu sistem peredaran darah (vaskularisasi) dalam tubuh manusia. Sedangkan jika jaringan yang ada didalam tubuh kita ini tidak mendapatkan aliran darah yang cukup, maka semua organ tubuh termasuk organ reproduksi menjadi tidak sehat, dan akhirnya produktivitas ovulasi akan ikut menurun.


Bila BMI (Body Mass Index) anda di atas 25 berarti anda mengalami kegemukan. Hal ini berarti lemak yang ada di dalam tubuh anda secara otomatis langsung diubah menjadi hormon, proses ini disebut dengan proses esterifikasi yaitu suatu proses spontan yang mengubah lemak menjadi hormon. Tetapi sayangnya hormon ekstra yang dihasilkan dari proses esterifikasi itu malah mengganggu keseimbangan hormon yang sudah ada di dalam tubuh. Padahal, untuk proses pengeluaran sel telur, syarat utamanya adalah hormon dalam kondisi seimbang.


dr.Marilyn Glenville, penulis buku Natural Solutions to Infertility mengatakan bahwa makan secara teratur sangat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan, karena dapat menyeimbangkan kadar gula darah yang ada di dalam tubuh kita. Sedangkan Kadar gula darah yang rendah dapat menghambat penyerapan hormon progesteron. Padahal, hormon ini sangat bermanfaat untuk menjaga telur yang sudah dibuahi agar tetap berada di ‘rumah’-nya.

LihatTutupKomentar